Senin, 15 Agustus 2011

Ayah...

Bila ada mentari menyapa dipagi hari
Aku selalu teringat padanya
Sosok yang rela korbankan waktunya untuk kami
Kebahagiaan adalah harapan baginya
Dia selalu mengajariku
Mengerti tentang hidup, pahit dan manis
Dia sosok yang sangat berarti bagiku
Untuk masa depan kami

Ayahku bukanlah apa-apa
Tak ada yang istimewa darinya
Dia hanyalah seorang ayah,
Ayah yang selalu memberikan kenyamanan
Bagi keluarganya

Namun, Sejak kau pergi hidupku begitu sunyi
semangatku dari dulu hingga kini
masih terasa mengikuti pengembaraanmu
yang kian jauh

Aku tak mampu mengantar kepergianmu
Langit mendung turut berduka
Orang-orang riuh rendah becerita
Tentang segala amal kebaikanmu

Aku datang kepadamu, ayah
Semilir di bawah kamboja dan nisanmu
Aku menangis dan berdoa
Mengenang segala salah dan dosaku kepadamu

Kepergianmu seketika mendewasakan aku
Mengajarkan aku betapa penting arti hidup
Untuk menjadi berguna bagi sesama

Kepergianmu mengajarku
Bagaimana harus mencintai dan menyayangi
Bagaimana harus tulus berkorban dan bersabar
Bagaimana harus berjuang demi anak-anaknya

Hingga saat terakhir hayatmu
Engkau terus berdoa demi kebahagiaan anak-anakmu

Hari ini aku menemuimu, ayah
Lewat sebait puisi untuk mengenangmu
Bila datang saatnya nanti
Kan kuceritakan segala kebesaran dan keagunganmu

Bersama embun fajar kemarau ku sertakan doa
Semoga engkau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya

Ayah, Aku merindukanmu

3 komentar:

  1. semoga ayah-ayah kita yang telah pergi mendahului kita tenang dan damai di haribaanNYA...dan kita yang ditinggalkan bisa jadi anak yang membanggakan bagi almarhum :)
    kita senasib..

    BalasHapus